Better Ads Standards, Ini Penjelasan Lengkap dan Resminya

Dipublikasikan oleh JV Adsense pada

Chrome Filtering for Better Ads Standards

Sebagai publisher yang baik kita jangan khawatir dengan adanya berbagai kebijakan baru dari Google Adsense.

Segala kebijakan terbaru dari Google Adsense pastinya bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan bagi 3 pilar periklanan yang terdiri atas publisher, advertiser, dan user.

Begitu pun dengan kebijakan Better Ads Standards yang akan diterapkan mulai 9 Juli 2019.

Informasi ini adalah informasi valid yang bersumber dari Seminar Online Google Adsense Indonesia untuk para publisher terpilih pada hari Kamis, 4 Juli 2019.

Sekilas tentang Better Ads Standards

Better Ads Standards adalah suatu standar sistem periklanan yang dibuat oleh koalisi para penyedia jasa pengiklanan, seperti google, facebook, microsoft, unilever, PnG, dan lainnya.

Koalisi Better Ads Standards ini terbentuk sejak tahun 2016 dan google merupakan salah satu pemrakarsa adanya koalisi ini.

Informasi lebih lengkap mengenai Better Ads Standards dapat Anda temukan di situs resminya betterads.org.

Standar sistem pengiklanan ini dibuat untuk ekosistem iklan digital yang lebih baik bagi semua pihak. Artian baik di sini adalah:

  • Content Publisher mendapatkan dana yang optimal untuk membiayai pembuatan konten mereka,
  • Advertiser mendapatkan fasilitas pengiklanan yang efektif dan efisien, serta
  • User merasa nyaman dan tidak terganggu dengan adanya iklan.

Berdasarkan tren yang kurang sehat di sistem pengiklanan saat ini yang ditandai dengan maraknya penggunaan Ad Block maka koalisi ini berinisiatif mengaplikasikan Google Chrome Ads Filtering.

Chrome Filtering for Better Ads Standards

Sebagaimana namanya, hal ini akan berpengaruh bagi user yang menggunakan browser Chrome, baik pengguna mobile atau desktop.

Artinya kebijakan tentang Better Ads Standards ini terbatas untuk pengguna chrome sehingga pengguna browser firefox, microsoft edge, internet explorer, safari, opera, dan lainnya tidak akan terpengaruh.

Namun, tentunya hal ini harus diwaspadai oleh para publisher yang menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan nilai CTR yang tinggi.

Pengguna browser chrome saat ini menduduki peringkat pertama di Indonesia daripada browser yang lainnya mengingat saat ini chrome sudah terintegrasi dengan android sehingga banyak pula pengguna browser chrome.

Para publisher yang bermain tidak aman atau menyalahi kebijakan better ads standards maka situsnya tidak dapat menayangkan iklan google adsense bahkan iklan standar (manual) di browser chrome.

Lebih parahnya lagi apabila dalam 30 hari semenjak ada pemberitahuan pelanggaran kebijakan Better Ads Standards situs belum diperbaiki maka iklan adsense akan diblok dari situs tersebut, namun tidak akan berdampak pada penutupan akun adsense.

Jenis Iklan yang Melanggar Better Ads Standards

Berikut adalah beberapa jenis iklan yang melanggar kebijakan Better Ads Standards.

Iklan yang Paling Tidak Disukai

Iklan yang Paling Tidak Disukai

A. Desktop

Pop-up ads

Iklan ini muncul secara tiba-tiba di halaman situs sehingga sangat mengganggu user.

Prestitial ads with countdown

Iklan ini biasa kita temui pada situs-situs streaming dan download film bajakan. Biasanya iklan muncul pada saat kita masuk ke suatu halaman situs dan iklan tidak bisa ditutup sampai waktu tertentu.

Auto-play video ads with sound (Outstream)

Video yang terputar secara otomatis dengan suara (tanpa mute) saat user memasuki halaman situs tertentu, tentunya akan sangat mengganggu.

Large Sticky Ads

Sticky ads dengan ukuran besar tentunya akan sangat mengganggu. Ukuran sticky ads yang diperbolehkan yaitu tidak lebih dari 30% dari ukuran tampilan layar desktop.

B. Mobile

Pop-up ads

Iklan ini muncul secara tiba-tiba di halaman situs sehingga sangat mengganggu user.

Prestitial ads

Iklan ini biasa kita temui pada situs-situs streaming dan download film bajakan. Biasanya iklan muncul pada saat kita masuk ke suatu halaman situs.

Auto-play video ads with sound (Outstream)

Video yang terputar secara otomatis dengan suara (tanpa mute) saat user memasuki halaman situs tertentu, tentunya akan sangat mengganggu.

Postitial ads with countdown

Iklan ini biasa kita temui pada situs-situs streaming dan download film bajakan. Biasanya iklan muncul pada saat kita akan pindah ke suatu halaman situs dan iklan tidak bisa ditutup sampai waktu tertentu.

Ads density lebih dari 30%

Intensitas iklan lebih dari 30% dari keseluruhan konten. Perhitungan persentase iklan ini bukan hanya iklan dari Google Adsense melainkan untuk semua jenis iklan, baik dari jasa penyedia iklan atau iklan manual yang kita pasang sendiri.

Flashing animated ads

Iklan flash yang mengganggu juga tidak diperbolehkan.

Large sticky Ads

Apabila kita menggunakan iklan sticky dengan ukuran lebih dari 30% dari resolusi layar mobile maka kita telah menlanggar kebijakan Better Ads Standards. Perlu diperhatikan bahwa iklan sticky yang ditayangkan oleh Google Adsense itu tidak melanggar kebijakan ini.

Full screen scroll over ads

Iklan fullscreen yang menutup semua konten jelas melanggar kebijakan ini.

Namun perlu diperhatikan bahwa iklan vinyet milik Google Adsense tidak melanggar kebijakan ini karena iklan akan muncul di sela halaman satu dan halaman lainnya serta tidak berlangsung setiap saat.

Ad Experience Publisher Tool (Search Console)

Google tentunya sudah menyiapkan tool khusus untuk para publisher yang diberi nama Ad Experience Publisher Tool.

Tool ini bisa diakses dari search console masing-masing situs.

Apabila ada pelanggaran kebijakan Better Ads Standards maka para publisher akan diberitahukan melalui tool ini.

Jangan khawatir, di tool ini juga para publisher akan diberikan arahan oleh pihak google untuk membenahi iklannya.

Aman dan Simple dengan Auto Ads

Bagi Anda sebagai publisher yang tidak ingin pusing-pusing mengenai penempatan iklan yang legal dan tidak melanggar kebijakan Better Ads Standards maka cukup gunakan Auto Ads Google Adsense.

Robot Auto Ads akan menentukan iklan yang dibutuhkan dan iklan yang optimal. Namun perlu diperhatikan biasanya penggunaan Auto Ads ini akan menurunkan CPC.

Privacy Policy Pop Up Notification dan Push Notification

Bagi para publisher yang menggunakan privacy policy pop up notification dan push notification tentunya tidak perlu khawatir.

Karena kedua fitur tersebut tidak menyalahi kebijakan yang akan diterapkan sejak 9 Juli 2019 ini.

Simpulan

Berikut adalah beberapa ringkasan mengenai berita Better Ads Standards yang sedang marak diberitakan di kalangan publisher:

  1. Chrome filtering akan dimulai sejak 9 Juli 2019
  2. Apabila situs terdapat pelanggaran kebijakan Better Ads Standards maka akan ada pemberitahuan di Google Search Console
  3. Publisher memiliki waktu 30 hari untuk memperbaiki penempatan iklan di situsnya
  4. Apabila lebih dari 30 hari maka situs tidak akan bisa menampilkan iklan
  5. Chrome filtering akan memfilter semua iklan, termasuk iklan manual yang dipasang sendiri
  6. Terdapat banyak jenis iklan yang melanggar dan sudah dijelaskan di atas
  7. Lebih aman dan mudah dengan menggunakan Auto Ads, namun CPC cenderung akan turun
  8. Tidak masalah apabila menggunakan privacy policy pop up notification dan push notification

 

Sekian informasi mengenai Google Chrome Filtering dan Better Ads Standards.

Sumber informasi dalam artikel ini adalah dari seminar online khusus untuk publisher terpilih dari Google Adsense Indonesia.

Kategori: Ads News

3 Komentar

muamar · 28 April 2020 pada 06:49

Ada hal baru yang baru kutemui di Blog yang baru pertama kali kukunjungi

dije · 4 Mei 2021 pada 09:14

adakah trik / rule yang aman untuk memasang pop up?? misalnya cuma pasang satu saja untuk satu kali saja untuk pengunjung yang baru datang??

    Muhamad Azhar Fakhri · 4 Mei 2021 pada 12:36

    untuk pasang pop up lebih baik pakai iklan otomatis dari google adsensenya. bisa pakai vinyet. 100% aman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *