Benarkah Situs AMP Menyebabkan Turunnya Pendapatan Adsense?

Sejak diberlakukannya Accelerated Mobile Pages (AMP) oleh sang raksasa mesin pencari Google, banyak para publisher yang tertarik untuk mencobanya.
Dengan menggunakan situs mode AMP ini tentunya akan mempercepat loading situs karena data-data situs kita disimpan dalam cache mesin pencari google.
Alhasil pembaca tidak perlu mengakses server kita namun hanya mengakses server Google.
Dampaknya tentu saja loading situs menjadi sangat cepat dan ranking situs kita cenderung menjadi lebih baik dibanding situs non-AMP.
Namun seiring dengan berjalannya waktu muncul mitos bahwa menggunakan situs dengan tipe AMP akan menurunkan pendapatan dari Google Adsense.
Benarkah?
Mitos atau Fakta AMP dapat Menurunkan Pendapatan?
Berdasarkan pengalaman penerapan AMP di beberapa situs yang kami kelola, ternyata situs dengan mode AMP dapat menurunkan pendapatan dari Google Adsense.
Namun pengaruhnya terhadap Cost per Click (CPC) tidak terlalu signifikan.
Lantas mengapa penurunan pendapatan ini dapat terjadi?
Penurunan pendapatan dari situs mode AMP ini karena biasanya jumlah klik yang lebih kecil dari biasanya.
Penurunan jumlah rasio klik tayang atau Click through Rate (CTR) pada mode AMP terjadi karena pada mode AMP konten yang akan dioptimalkan untuk dimunculkan pertama kali adalah teks, setelah itu baru akan ditampilkan konten-konten media seperti gambar, video, dan juga iklan (termasuk iklan Google Adsense).
Akibat dari tidak diprioritaskannya iklan Google Adsense untuk dimunculkan maka biasanya pembaca terlebih dahulu menggeser halaman ke bawah sebelum iklan tayang.
Alhasil iklan tidak akan ter-klik oleh pembaca.
Masih Perlukah Saya Memasang Mode AMP?
Jawabannya bergantung pada bagaimana strategi anda.
Apabila revenue stream situs anda hanya dari Google Adsense maka anda perlu memikirkan hal ini baik-baik.
Namun apabila revenue stream anda bukan hanya dari Google Adsense sebaiknya anda pertahankan mode AMP karena mode ini dapat meningkatkan traffic secara signifikan.
Bagaimana Menyiasati agar CTR Google Adsense Tetap Tinggi pada AMP?
Strateginya adalah dengan penempatan iklan yang sesuai.
Pastikan iklan tidak ditaruh di awal paragraf atau sebelum artikel.
Hal ini menyebabkan iklan akan mudah tergeser ketika di scroll.
Tempatkan iklan minimal setelah 2 atau 3 kalimat agar iklan adsense mempunyai waktu untuk tayang.
Pastikan anda memasang iklan dengan persaingan tinggi, gunakan ukuran pasti 336×280 agar CPC tetap tinggi.
Tempatkan iklan di bagian tengah artikel apabila artikel panjang dan tempatkan iklan di bagian akhir artikel apabila artikel pendek.
Itulah beberapa hal yang penting para publisher ketahui sebelum memasang mode AMP di situs yang anda cintai.
3 Komentar
Pindah Lubang · 1 Maret 2020 pada 15:19
Benerr bang, pengalaman sy setelah pasang AMP malah CPC turun jadi $0.01 .. Yakali 0.01 mo makan apa pacar saya bang? 😀
Zasdar · 23 Juni 2020 pada 17:44
Mas, saya agak bingung dengan AMP ini, terutama pada peletakan bagian iklan. Jika kita sudah menaruh iklan di blog non AMP, ketika di AMP terlihat lowong kosong di area artikel. Akhirnya saya copot deh AMP nya. Karena kurangnya pengetahuan saya bagaimana cara yang baik meletakan iklan AMP agar sinkron ke versi non AMP
ZAENAL YANWAR · 16 April 2022 pada 17:13
ia saya juga bingung, penghasilan 0.0 sekian bisa kebeli apa. beli domain aja ketauan 200rban, belum yang lainnya. ga kepulangan modal